Minggu, 09 Januari 2011

KABUPATEN BREBES DIBAWAH KEKUASAAN  RECOMBA .
OLEH : SOLIKHIN, S.Pd. 
Guru SMA Negeri 3 Brebes
                                               
Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan juga merupakan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas baru, untuk persatuan dalam menghadapi kekuasaan asing, dan untuk tatanan sosial yang lebih adil tampak  membuahkan hasil pada masa-masa sesudah Perang Dunia II. Untuk pertama kalinya dalam kehidupan kebanyakan rakyat Indonesia, segala sesuatu yang serba paksaan yang berasal dari kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba. Tidaklah mengherankan apabila hasilnya bukanlah munculnya suatu bangsa baru yang serasi namun suatu pertarungan sengit diantara individu-individu dan kekuatan-kekuatan sosial yang bertentangan. Meskipun begitu, di balik pertarungan-pertarungan yang sering kali keras itu, terdapat suatu rasa rindu akan kemerdekaan. Tradisi nasional berikutnya yang mengatakan bahwa rakyat Indonesia berjuang bahu membahu selama revolusi hanya mempunyai sedikit sejarah. Akan tetapi, keyakinan bahwa itu merupakan zaman yang paling cemerlang dalam sejarah Indonesia, bahwa hak Indonesia akan kemerdekaan yang ditunjukkan oleh pengorbanan-pengorbanan yang dilakukan atas nama revolusi, didukung oleh banyak fakta.
_______________________
  1. Revolusi, 1945-50 bab 18; M.C.Ricklefs; Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan unsur yang kuat dalam sejarah Indonesia, melainkan merupakan unsur yang kuat dalam persepsi  bangsa Indonesia tentang dirinya sendiri.
  2. RECOMBA ; Regerings Commissaris voor Bestuurs Aangelegenheden



            Saat tersiarnya berita tentang proklamasi kemerdekaan , banyak rakyat Indonesia yang tinggal jauh dari Jakarta tidak mempercayainya. Pada tanggal 22 Agustus, pihak Jepang  mengumumkan penyerahan dini, tetapi baru pada bulan September 1945 proklamasi baru diketahui di wilayah-wilayah yang lebih terpencil. Pada tanggal 27- 07-1947 sebagian dari staf pemerintahan kabupaten Brebes yang dijabat oleh Bupati H.Syatori mengalami tekanan untuk tidak meninggalkan kota dan tetap menjalankan tugas pemerintahan dibawah aturan tentara Belanda. Bupati H. Syatori belum sempat melarikan diri ketika pasukan Belanda mengepung kota Brebes, dalam keadaan kacau kepala kejaksaan Brebes Binaji ketika hendak pulang dari pengungsian ditembak mati oleh tentara Belanda. Tidak sedikit anggota staf pemerintahan Kabupaten Brebes yang mampu meloloskan diri dari kepungan tentara Belanda. Oleh karena itu para staf pemerintahan berusaha untuk melarikan diri  ke daerah selatan/ pedalaman kemudian mendirikan pemerintah bayangan di Desa Ciputih Kecamatan Salem.  Bupati  H. Syatori setelah dipaksa memasuki kota Brebes diseret dan dibawa tentara Belanda ke daerah pedalaman kabupaten Brebes. Pada suatu ketika tersiar Bupati H. Syatori telah dibunuh dan jazadnya diketemukan di sungai H. Syatori mengalami nasib yang sama dengan terbunuhnya kepala kejaksaan Brebes Binaji. Situasi keamanan pada awal pendudukan Belanda amat buruk, karena tentara Belanda senantiasa main bunuh terhadap pejuang-pejuang Republik Indonesia yang menjadi gerilya.
_______________________
M.C . Ricklefs ; Proklamasi kemerdekaan, banyak rakyat Indonesia yang tinggal jauh dari Jakarta tidak mempercayai.  Pada tanggal 22 Agustus, pihak Jepang akhirnya mengumumkan menyerahkan mereka, tetapi baru pada bulan  September 1945 proklamasi diketahui di wilayah-wilayah yang terpencil.



Meskipun kemerdekaan Indonesia sudah diproklamirkan hingga selesainya tugas memulihkan ketenangan suasana, situasi pemerintahan kabupaten Brebes yang dibebankan di atas pundak Geraka Banteng Nasional (G.B.N) yaitu pada tahun 1958, kabupaten Brebes mengalami peristiwa-peristiwa bersejarah yang majemuk, tidak hanya secara berganti-ganti atau susul menyusul, tetapi waktunya bersamaan. Jepang telah mengakhiri kekuasaanya akan tetapi Sarimin Reksadiharja  di angkat Bupati Brebes (B rebes –Kenho). Sarimin Reksadiharja menjabat bupati lestari sampai saat prokalamasi kemerdekaan Indonesia dinikmati oleh rakyat kabupaten Brebes bahkan sampai meletusnya Gerakan Tiga Daerah di kabupaten Brebes.  Dengan munculnya Gerakan Tiga Daerah di kabupaten Brebes telah memilih dan mengangkat Haji Syatori menjadi bupati Brebes, masa kekuasaan Tiga Daerah rakyat dan pemerintahan kabupaten Brebes tidak selalu tenang karena sisa-sisa kekuasaan Jepang yang masih bermarkas di Palimanan Cirebon yang ketika itu belum sempat dilucuti oleh tentara sekutu (Inggris). Kemudian kekuasaan Gerakan Tiga Daerah dapat di akhiri oleh pemerintah yang sah di bawah kekuasaan RIS, tetapi kabupaten Brebes telah menghadapi persoalan baru dengan kedatangan tentara Belanda untuk mengubah pemerintahan dengan nama Pemerintah Recomba (Regering commissaris voor Bestuurs Aangelegenheden). Pemuda-pemuda kabupaten Brebes bersatu di dalam perkumpulan yang dinamakan BPRI atau Barisan Pembrontak Republik Indonesia dengan tujuan membela dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia untuk menghadapi kekuasaan tentara Belanda. BPRI dibawah pimpinan pemuda Mohammad Suparta dan R. Haryasuyita dan juga Hizbullah, Pesindo serta TKR kabupaten Brebes.

1 komentar:

  1. Terima kasih pak. Sangat bermanfaat. Sudut pandang baru tentang sejarah brebes.

    BalasHapus